Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Tips Investasi Jangka Panjang untuk Pasangan Muda

8 Agustus 2022



Kehidupan setelah menikah jauh berbeda dengan ketika Anda masih lajang. Terutama dari sisi finansial. Tentunya, kebutuhan yang Anda siapkan tak lagi untuk diri sendiri. Alhasil uang yang harus disiapkan tidak sedikit. 
Kunci utama agar finansial stabil setelah menikah adalah menghindari jeratan utang. Terutama untuk utang kebutuhan konsumtif. Selain itu, upayakan untuk memiliki tabungan, dana darurat, asuransi kesehatan/jiwa, serta investasi jangka panjang. 

Nah, sebelum Anda dan pasangan memulai investasi jangka panjang, ada baiknya untuk menyimak dulu tips di bawah ini. 

1.    Pahami kondisi finansial dan buat rencana keuangan 
Sebelum memulai investasi jangka panjang, sebaiknya Anda mengetahui keadaan finansial keluarga. Terutama terkait pemasukan, pengeluaran, uang yang bisa ditabung, hingga kepemilikan aset seperti rumah, apartemen, atau kendaraan pribadi. 

Setelah itu, rancang rencana keuangan untuk investasi. Ada beragam investasi jangka panjang yang bisa dipilih. Bila mencari investasi jangka panjang yang minim risiko, silakan terjun ke investasi reksa dana. 

2.    Lampaui laju investasi 
Banyak orang engga investasi jangka panjang dan merasa cukup hanya dengan menabung di bank. SEbuah tindakan yang kurang tepat karena laju inflasi di Indonesia rata-rata berada di angka 3,61%. Artinya, walaupun Anda mendapatkan bunga dari bank, nilai uang yang disimpan di dalam bank masih mengalami penurunan akibat inflasi yang cukup tinggi. 

Baca Juga
Penarikan Investasi dan Deviden
Penarikan Nilai Tunai / Dana Investasi
Pengajuan Transaksi Polis Unit Link
Investasi Jadi Tren, Kenali Investasi Bodong Agar Tak Rugi
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana

Karena itulah pentingnya memulai investasi jangka panjang untuk keluarga muda. Data dari Bareksa menunjukkan potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari investasi saham sebesar 5,46% hingga 15,17% per tahun. Sementara untuk investasi emas, angka kenaikannya cenderung lebih stabil 3-5% setiap tahun. 

3.    Diversifikasi investasi
Tempatkan uang Anda di beberapa instrumen investasi. Misal, menempatkannya di reksa dana pasar uang, reksa dana pasar saham, dan pasar modal. Khusus di pasar modal, Anda bisa diversifikasi ke beberapa emiten. Jadi, Anda bisa tetap ‘cuan’ bila kinerja salah satu sektor ada yang sedang menurun. 

4.    Mulai dengan nilai kecil dan risiko minim
Cari instrumen yang tidak terlalu rumit, dan memiliki tren bagus dalam jangka waktu 3-5 tahun ke belakang. Ini penting untuk membangun kepercayaan diri dalam berinvestasi. Pelan-pelan memahami seluk beluk investasi sambil mencari jenis investasi jangka panjang mana yang sesuai dengan rencana keuangan keluarga Anda.

Butuh bantuan ?