Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Tips Investasi untuk Milenial Demi Raih Financial Freedom

3 Agustus 2022



Generasi milenial identik dengan kemajuan teknologi. Pasalnya, mereka menjadi generasi yang paling merasakan perubahan teknologi ketika pertama kali dimulai secara masif pada era 90-an dan menjadi teknologi yang sangat mutakhir pada saat ini.  Generasi milenial juga menjadi kelompok masyarakat yang dianggap paling rajin menggunakan media sosial untuk menunjukkan eksistensi diri.  Banyak dari mereka yang berusaha terlihat ‘wah’  dengan cara mengunggah foto saat berada di tempat-tempat populer seperti resto/café ‘hits’, tempat liburan di luar negeri, hingga mengunjungi pantai-pantai eksotis di dalam negeri.

Kebiasaan itu sebetulnya tidak dilarang. Namun, sebaiknya tidak dilakukan oleh generasi milenial yang punya finansial pas-pasan. Bila memaksakan diri tampil megah dan ‘wah’, mereka bisa terjebak dalam kondisi keuangan ‘besar pasak daripada tiang’. Akibatnya gaji tiap bulan habis tidak tersisa untuk kepetingan lain seperti menabung, mengumpulkan dana darurat, beli asuransi, hingga berinvestasi. 

Ingat, masa muda bukan satu-satunya momen berharga yang akan dilewati oleh Anda dan para generasi milenial lainnya. Setelah itu, ada momen berkeluarga yang sudah pasti membutuhkan banyak dana, memiliki anak dan menyiapkan dana pendidikan, hingga melewati masa tua atau pensiun yang tentu masih butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, yuk pelan-pelan benahi cash flow Anda agar bisa berinvestasi dan mencapai financial freedom pada masa depan 

Bingung mau mulai dari mana? Tenang! Ikuti saja beberapa tips berikut ini: 

Tentukan Tujuan Investasi Anda  Sejak Dini
Susun tujuan dengan jelas. Beberapa tujuan investasi jangka panjang contohnya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, merencakan pensiun, membeli rumah, atau membeli kendaraan bermotor.

Memahami Potensi Risiko yang Dapat Terjadi dengan Jelas 
Pahami potensi risiko dari tiap instrumen investasi. Jangan berinvestasi secara asal atau karena ‘ikut-ikutan’ teman serta tetangga. Tanpa riset yang baik, Anda bisa terjebak di investasi bodong yang saat ini sedang marak.

Baca Juga
Tips dari OJK untuk Mengenali Ciri-Ciri Investasi Bodong
Tiga Investasi Jangka Panjang yang Layak Dilirik Anak Muda
Perubahan Tren Generasi Milenial Mengatur Keuangan
Kiat Investasi Jitu untuk Sandwich Generation
Prioritaskan Dana Darurat atau Investasi Jangka Panjang?

Ketahui Profil Risiko
Pertimbangkan profil risiko Anda. Profil risiko terbagi menjadi tiga:

-    Konservatif, biasanya lebih memilih investasi reksa dana yang aman sehingga cocok dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil seperti investasi reksa dana pasar uang.
-    Moderat, memiliki karakteristik menerima fluktuasi jangka pendek dan potensi keuntungan yang lebih tinggi dari inflasi dan deposito. Cocok dengan investasi reksa dana campuran, risiko relatif rendah, dibandingkan reksa dana saham. 
-    Agresif, biasanya sangat siap untung dan rugi, siap kehilangan sebagian besar dana investasinya untuk imbal hasil besar. Tipe ini cocok untuk berinvestasi di investasi reksa dana saham.

Jadi Investor yang Bijaksana 
Jangan tamak ketika berinvestasi. Bagi investor pasar modal, ada baiknya melepas saham yang Anda miliki ketika dikira-kira sudah mendapat keuntungan. Sebab investasi di pasar modal sangat fluktuatif. Dalam waktu singkat, harga saham yang sedang naik bisa mendadak turun bila ada sentimen buruk di emiten terkait.

Butuh bantuan ?