Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Kenali Risiko Berinvestasi di Reksa Dana

12 Oktober 2020



Sebagai pemula dalam dunia investasi para pemula dalam dunia permodalan akan disarankan untuk mencobanya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggeluti dunia jual beli pada pasar bebas. Sudah tahukah Anda mengapa instrumen ini cukup aman? Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya,yaitu: 

1.    Portofolio dikelola oleh Manajer Investasi (MI)
Salah satu alasan yang kerap kali membuat pemodal tidak mendapat imbal hasil yang maksimal dalam usahanya berinvestasi adalah karena kurang pengetahuan tentang cara pengelolaan  investasi. Disamping itu, banyak pula yang sibuk dengan pekerjaannya yang lain sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk fokus  mengawasi pergerakan sahamnya. 

Jika menggunakan reksa dana, Anda tidak perlu khawatir karena ada Manajer Investasi (MI) yang bertugas mengelolamodal yang disetorkan agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal. 

2.    Modal kecil 
Reksa dana merupakan produk investasi yang memerlukan modal awal yang terbilang kecil bisa mulai dari Rp10.000,- saja.
Anda tidak memerlukan modal yang besar seperti saat berinvestasi pada produk lain misalnya properti. Selain itu, kamu juga bisa menentukan jangka waktu berinvestasi, apakah jangka pendek ataupun jangka panjang. Semuanya tergantung dari kamu, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, hingga 5 tahun.

3.    Adanya sistem diversifikasi
Modal yang disetorkan oleh investor reksa dana akan diversifikasi atau digunakan untuk berinvestasi pada portofolio investasiyang berbeda-beda. Diversifikasi adalah suatu strategi investasi untuk cara melakukan kombinasi investasi dalam suatu portofolio. Tujuan dari diversifikasi adalah untuk meminimumkan risiko dan atau memaksimumkan imbal hasil.

4.     Likuiditas tinggi 
Likuiditas yang tinggi memungkinkan pemodal menarik kembali unit penyertaannya pada reksa dana kapan pun sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan pada penyedia instrumen. Hal ini tentu akan memberikan rasa aman tersendiri bagi paranasabah  . 
Di balik kepopulerannya sebagai produk investasi yang aman, reksa dana juga memiliki potensi risiko sebagaimana halnya jenis instrumen investasi lainnya.

Beragam jenis instrumen investasi yang diperjualbelikan dalam pasar bebas akan berpotensi untuk menurunkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dibandingkan dengan nilai saat pembelian. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi, dalam artian tidak hanya terjadi pada instrumen reksa dana. Berkurangnya NAB bisa disebabkan oleh berbagai alasan, diantaranya situasi ekonomi yang kurang bagus ataupun performa bursa saham yang sedang tidak stabil. 

A.    Risiko likuiditas
Selain merupakan kelebihan, likuiditas yang dimiliki ternyata juga menjadi salah satu kekurangan dalam investasi reksa dana. Ketika terjadi hal-hal tidak diinginkan dan berada di luar kendali Manajer Investasi (MI) seperti keadaan ekonomi yang tiba-tiba memburuk atau beberapa emiten mengalami kebangkrutan, maka banyak investor yang kemudian akan menjual unit penyertaannya dalam waktu yang sama. Hal ini akan membuat MI terpaksa harus membayar dalam jumlah besar unit penyertaan yang dijual tersebut. 

B.    Risiko Wanprestasi (default)
Tidak semua emiten akan selalu rutin membayarkan hasil investasi,  meski sangat jarang, namun kebangkrutan yang menyebabkan lemahnya keuangan perusahaan membuatnya terpaksa harus melakukan hal tersebut. Hal ini tentu akan merugikan para penyetor modal. 

C.    Harga Instrumen menurun drastis
Risiko lain yang ada dalam investasi reksa dana adalah Risiko Wanprestasi atau Default Risk. Risiko wanprestasi adalah risiko penurunan harga reksa dana yang disebabkan gagal bayarnya obligasi perusahaan yang menjadi tujuan investasi reksa dana. Hal ini berlaku bagi reksa dana yang dananya banyak dialokasikan pada investasi obligasi. Ada kemungkinan perusahaan yang mengeluarkan surat utang (obligasi) kemudian tidak mampu membayarnya sehingga memberi pengaruh buruk pada investornya.Apabila Anda menanyakan instrumen investasi yang tidak memiliki risiko, maka jawabannya adalah tidak ada.

Sesuai dengan slogannya, high risk high return, maka yang ada hanya produk yang risikonya tinggi atau rendah. Reksa dana merupakan salah satu yang tingkat potensi kerugiannya cenderung rendah. Namun, bukan berarti semua produk reksa dana memiliki return yang kecil. Untuk itu, sebelum memilih instrumen ini, sebaiknya Anda benar-benar memahami jenis-jenis reksa dana terlebih dahulu agar dapat menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan.

Jika Anda memerlukan bantuan untuk menentukan pilihan, Sequis menyediakan halaman edukasi untuk mendalami tentang investasi reksa dana. Jika ada hal yang ingin dikonsultasikan, silakan menghubungi Sequis Personal Assistant melalui live chat atau langsung menghubungi Sequis Care di nomor telepon (62-21) 2994 2929 atau email ke care@sequislife.com.

Butuh bantuan ?