Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Suami dan Istri Bekerja, Perlukah Keduanya Asuransi Pribadi?

3 Agustus 2020



Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) seperti dilansir CNN Indonesia, angka partisipasi kerja di Indonesia mengalami peningkatan hingga 50 ribu orang per Februari 2019. Salah satu penyebab adalah pertambahan jumlah pasangan menikah yang bekerja. 

Adanya dua anggota keluarga yang berperan dalam mencari nafkah menjadikan peluang untuk mendapatkan pemasukan lebih besar. Biasanya, penghasilan dari suami digunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta membayar cicilan. Sedangkan penghasilan istri untuk hiburan serta investasi.

Satu hal yang harus disadari, penghasilan total yang lebih besar seharusnya makin menyadarkan pasangan tersebut untuk berasuransi. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah asuransi pribadi diperlukan oleh keduanya? Jawabannya adalah perlu!

Sebesar apapun penghasilan suami dan istri, asuransi tetap diperlukan. Karena, gaji besar tidak menjamin kondisi keuangan tetap sehat ketika salah satu anggota keluarga sakit dan menghabiskan uang yang banyak untuk biaya perawatan di rumah sakit.

Lalu, bagaimana menentukan jenis asuransi yang tepat? Berikut ini beberapa langkah yang bisa diperhatikan saat memilih asuransi:

1.    Pahami perbedaan tiap jenis asuransi. Sesuaikan manfaat asuransi dengan kondisi dan kebutuhan yang kita perlukan. Misalnya: bila ingin menikmati hidup setelah pensiun, asuransi dana pensiun adalah jawabannya. Namun jika tujuan utamanya adalah mengamankan aset dan tabungan, ada baiknya ada baiknya mempertimbangkan produk asuransi kesehatan. Dengan keberadaan asuransi kesehatan, Anda tidak perlu risau uang tabungan yang sudah dianggarkan untuk hiburan dan liburan tidak akan terpakai untuk biaya kesehatan. Lalu, ada juga produk asuransi Pendidikan yang bisa menjamin ketersediaan dana untuk anak mengecap pendidikan hingga jenjang paling tinggi.

2.    Sesuaikan biaya premi dengan pendapatan. Usahakan agar biaya premi tidak lebih dari 20 persen penghasilan Anda. Hal ini penting agar tidak ada kendala di dalam pembayaran premi di masa mendatang yang mengakibatkan polis asuransi bisa lapse atau tidak aktif lagi.

3.    Sesuaikan manfaat dengan kebutuhan juga jangan sampai manfaat yang diberikan tidak cukup untuk kebutuhan keluarga di masa mendatang. 

Suami dan istri yang sama-sama bekerja juga membutuhkan asuransi jiwa. Jadi, bila suami mendadak meninggal atau cacat tetap yang membuatnya tidak bisa bekerja, istri dan anak-anak yang ditinggalkan tidak terbebani masalah finansial karena kehilangan nilai ekonomi yang diberikan oleh ayah/suami. 

Terdapat banyak latar belakang yang membuat suami dan istri sama-sama bekerja. Walau memiliki double income, rasanya kondisi ekonomi mereka akan lebih baik dengan memiliki asuransi untuk perlindungan kesehatan, jiwa, dan rencana pensiun. Ingat, prioritas perlindungan asuransi jiwa adalah untuk melindungi suami dan atau istri yang mencari nafkah. 

Cek produk Sequis yang sesuai dengan kebutuhan Anda di sini. Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, hubungi Sequis Personal Assistant di https://www.sequis.co.id/. Anda juga dapat menanyakan keperluan perlindungan keluarga melalui Sequis Care di nomor telepon (62-21) 2994 2929 atau email ke care@sequislife.com. Plan The Unplanned with Sequis!

Butuh bantuan ?