Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Berapa Persen yang Disisihkan untuk Dana Pendidikan Anak?

15 Desember 2020



Menyiapkan dana pendidikan anak adalah merupakan tanggung jawab setiap orang tua. Meski demikian, banyak yang merasa hal ini sangat sulit dilakukan lantaran penghasilan per bulan sudah habis untuk memenuhi kebutuhan lain yang sifatnya jangka pendek. 

Ya, memang biaya sekolah adalah kebutuhan yang sifatnya jangka panjang, terlebih jika anak masih bayi atau balita. Hal ini membuat banyak orang tua merasa dapat menunda-nunda untuk menyiapkannya sejak dini.

Namun karena terus-menerus menunda berujung tidak menyiapkannya. Alhasil, orang tua kekurangan dana ketika anak sudah masuk usia sekolah. Solusi akhirnya? Tidak sedikit yang kemudian memilih berutang, atau terpaksa menyekolahkan anak di sekolah yang murah dan kurang berkualitas. 

Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak 
Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Hal ini juga berlaku pada usaha untuk mengumpulkan uang sekolah. Nyatanya ada banyak orang tua lain yang berhasil melakukannya. Mungkin di antaranya adalah teman-teman, atau orang-orang di sekitar yang Anda kenal.  

Cara pertama agar sukses menyiapkan biaya sekolah adalah dengan membuat perencanaan anggaran pendidikan. Caranya  dengan melakukan survei harga uang masuk di sekolah-sekolah yang menjadi tujuan dari TK hingga Perguruan Tinggi. Catat dan jangan lupa untuk menambahkan kenaikan harga akibat inflasi biaya Pendidikan sebesar 10-15% per tahun. 

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan sarana menabung, yaitu instrumen keuangan yang paling sesuai untuk tujuan yang ingin dicapai. Apabila targetnya adalah kepastian uang sekolah anak hingga kuliah, Anda dapat menggunakan tabungan pendidikan ataupun asuransi pendidikan anak. 

Tabungan pendidikan diselenggarakan oleh Bank, sedangkan asuransi pendidikan disediakan oleh lembaga jasa keuangan non bank yang merupakan pengembangan dari produk asuransi jiwa. Inilah nilai plus yang dimiliki asuransi pendidikan. 

Bila orang tua meninggal atau mengalami cacat, anak akan mendapat dana santunan, dan juga dana pendidikan yang akan dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan jadwal pencairan yang ada di buku perjanjian polis. Kemudian secara otomatis kewajiban untuk membayar premi akan berakhir. 
Nah, setelah membuat rencana pendidikan dan memilih sarana yang tepat, barulah Anda menentukan persentase dari pendapatan yang harus dimasukkan ke tabungan pendidikan. 

Salah satu referensi dalam perencanaan keuangan adalah rumus 10 + 20 + 30 + 40. 10 % adalah untuk kebaikan (zakat). Sebanyak 20 persen untuk masa depan, seperti dana pensiun maupun tabungan pendidikan anak. Lalu, 30 persen untuk cicilan semisal cicilan mobil atau rumah. Sedangkan 40 % digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Apabila Anda tidak memiliki cicilan, maka alokasi cicilan dapat dialihkan untuk dana masa depan ataupun kebutuhan. 

Nah, mulai saat ini, klasifikasikan kebutuhan-kebutuhan Anda ke dalam 4 jenis kebutuhan yang telah dijelaskan di atas. Jangan lupa sisihkan 20 % atau lebih untuk menyiapkan dana pendidikan anak.

Tidak perlu menunggu hingga anak besar atau masuk usia sekolah. Lebih cepat menabung akan jauh lebih baik. Yuk, cari instrumen asuransi pendidikan yang paling tepat dengan kebutuhan Anda di sini. Sequis memiliki pilihan asuransi dana pendidikan tradisional dan juga unit link yang dipadukan dengan unsur investasi. Informasi lebih lanjut dapat Anda tanyakan melalui Sequis Personal Assistant di sini.

Butuh bantuan ?