Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Cara Atur Keuangan yang Bisa Diterapkan Fresh Graduate

5 Oktober 2022


Ilustrasi Covid-19 Omicron (Sumber foto: Berita Satu)


Pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 memiliki beragam efek untuk perusahaan dan industry. Selain kembali bekerja secara penuh di kantor (Work From Office) kembali diterapkan, PPKM level 1 juga menstimulasi para perusahaan untuk meningkatkan produksi dan kinerja dengan cara menambah karyawan. 

Buktinya,  sudah banyak perusahaan yang open recruitment untuk karyawan baru terutama freshgraduate. 
Kabar ini tentunya disambut baik oleh job hunter. Terutama yang baru lulus kuliah. Kesempatan bekerja dan merasakan nikmatnya mendapatkan gaji akhirnya terealisasi setelah dua tahun masa pandemi covid-19 kesulitan mendapatkan pekerjaan. 

Bekerja dan memiliki penghasilan tetap memang menyenangkan. Bagi para fresh graduate, itu tentunya menjadi momen haru, bangga, sekaligus bahagia. Di tengah-tengah euforia tersebut, ada pula yang langsung kalap untuk belanja barang-barang mewah seperti handphone edisi terbaru, motor, dan pakaian branded yang sebelumnya tak bisa dibeli. 

Anda juga mengalami hal yang sama? Pada situasi seperti itu kemampuan untuk mengendalikan pengeluaran diuji. Bila gagal melewatinya, gaji Anda berpotensi cuma ‘numpang lewat’ dan habis pada pertengahan bulan. Sebuah situasi yang tentunya dihindari karena Anda butuh uang cash untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai gajian berikutnya. 

Yuk pelajari manajemen keuangan yang baik dengan menerapkan beberapa tips berikut ini: 

1.    Menyusun dan mencatat Anggaran Bulanan Secara Detail
Sebagai awalan, Anda wajib membiasakan diri mencatat pengeluaran tiap bulan. Terutama pengeluaran untuk kebutuhan primer dan sekunder. Lalu pisahkan uang untuk untuk ditabung atau investasi. Tabungan yang sudah terkumpul atau cuan dari investasi bisa Anda gunakan untuk belanja keperluan tersier seperti membeli tas atau baju baru.

2.    Hindari Kredit atau Pay Later
Kemajuan teknologi membuat aktivitas berbelanja semakin mudah. Hasrat berbelanja semakin bergelora karena ada beragam promo hingga sistem pembayaran pay later. Promo dan paylater bak dua sisi mata uang. Kadang menguntungkan, namun tak jarang justru menjadi jebakan karena membuat pembeli kalap belanja dengan sistem pembayaran kredit. Usahakan untuk menghindari pay later atau kredit untuk membeli barang-barang yang tidak urgent untuk dimiliki. 

3.    Sesuaikan Gaya Hidup
Memegang uang dalam jumlah banyak terkadang membuat Anda kurang bisa mengontrol diri untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Apalagi bila ada embel-embel “self reward” atau mengikuti gaya hidup hedon di lingkaran pertemanan. Tetaplah fokus dengan finansial Anda. Jangan memaksakan untuk mengikuti gaya hidup yang dapat membuat Anda menyesal di kemudian hari.

4.    Yuk, Mulai Berinvestasi
Ada banyak pola budgeting yang bisa diterapkan bila Anda ingin berinvestasi. Pola berikut ini layak Anda pertimbangkan:
a. Biaya hidup sebesar 60% yang digunakan untuk 30% untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan 30% digunakan untuk membayar cicilan/pinjaman.
b. Simpan 10% dari gaji bulanan untuk ditabung atau disimpan sebagai dana darurat
c. Sebanyak 10% digunakan untuk pemenuhan gaya hidup
d. Sisihkan 15% dari penghasilan bulanan Anda untuk berinvestasi. Ada banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih, di antaranya investasi emas, pasar modal, hingga reksa dana
e. Sisihkanlah setidaknya 5% dari uang pendapatan yang Anda dapatkan tiap bulan untuk keperluan zakat dan sosial
Tertarik untuk berinvestasi? Anda dapat mengakses informasi mengenai investasi reksa dana dengan mengakses www.sequisam.co.id. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, silakan email ke care@sequisam.co.id. 

Butuh bantuan ?