Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Cara Membaca Oximeter dan Menentukan Penanganan yang Tepat

Sumber Foto: CNBC Indonesia
Pasien penderita covid-19 memiliki beberapa kesamaan gejala. Salah satunya penurunan saturasi oksigen. Gejala penurunan nilai saturasi oksigen biasanya disebabkan penurunan kadar oksigen di dalam darah.
Penderita covid-19 akan mengalami gangguan atau kesulitan bernapas bila saturasi oksigen dalam darah menunjukkan angka kurang dari 95%. Bila saturasi oksigen turun jauh dari batas normal, penderita covid-19 akan makin kesulitan bernapas hingga memungkinkan terjadi kematian.
Berikut tingkatan saturasi atau kadar oksigen dalam darah beserta kondisi kesehatan:
Saturasi oksigen 95%-100%: kondisi baik
Saturasi oksigen 93%-94%: perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen
Saturasi oksigen <92%: perlu ke RS untuk mendapat perawatan dokter
Saturasi oksigen <80%: perlu menggunakan ventilator
Baca Juga
Cara Cegah Ngantuk Usai Vaksinasi Covid-19
Rekomendasi Hampers di Masa Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 Bisa Berubah Menjadi Endemi, Apa Bedanya?
Sequis Pelopori Program Perlindungan Pasca Vaksinasi Covid-19
Apa Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca?
Dengan mengetahui nilai saturasi oksigen di darah dengan lebih cepat, kamu jadi bisa memberi penanganan yang lebih cepat sebelum bertambah parah.
Oximeter menjadi barang wajib yang dimiliki setiap orang pada saat ini. Dengan oximeter, Anda jadi tahu nilai saturasi oksigen di dalam darah. Angka ini menjadi rujukan untuk mengambil tindakan bila Anda atau anggota keluarga sedang menjalani isolasi mandiri.
Data Oximeter 'Ngaco'
Beberapa bulan lalu ramai mengenai data oximeter yang kurang akurat. Sebagian masyarakat lantas berasumsi oximeter yang dibeli dan digunakan merupakan barang palsu atau tiruan.
Kemungkinan menggunakan barang palsu memang bisa terjadi. Mengingat oximeter menjadi barang yang dibutuhkan masyarakat sehingga ada oknum-oknum yang memanfaatkan hal itu dengan menjual barang tiruan demi meraih untung besar.
Selain barang palsu, kemungkinan pengguna melakukan kesalahan saat pengukuran atau ada benda asing menempel di jari juga bisa terjadi. Alhasil, oximeter tidak berjalan secara semestinya.
Berikut ini ada beberapa hal yang bisa menggangu kinerja oximeter seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Cat Kuku atau Pewarna Kuku
Warna di cat kuku dapat menyerap cahaya yang dipancarkan oximeter. Alhasil, proses pendeteksian saturasi oksigen di dalam darah jadi terganggu.
2. Tangan Bergerak
Gerakan secara tiba-tiba atau tangan yang gemetar bisa mengganggu pendeteksian saturasi oksigen. Ini disebabkan bentuk gelombang yang dideteksi bisa menjadi tidak menentu sehingga hasil tidak akurat.
3. Cahaya Berlebih
Usahakan menggunakan oximeter di ruangan yang minim cahaya. Sebab, paparan cahaya berlebih bisa membuat oximeter menghasilkan hasil yang tidak akurat.