Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Demam Berdarah Saat Pancaroba, Waspada Lah!

26 Pebruari 2019



  • Sequis mendorong masyarakat memiliki asuransi kesehatan karena penyakit DBD dapat menyerang siapa saja
  • Sequis membayar klaim kesehatan untuk DBD dengan sistem reimbursement selama 2018 sebesar Rp677 juta dan klaim kesehatan dengan sistem cashless sebesar lebih dari Rp1,5 miliar.

Jakarta, 25 Februari 2019 – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang terjadi secara masif di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa daerah bahkan menjadi daerah dengan jumlah kasus kematian terbanyak akibat DBD, seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kupang (Kemenkes). DBD dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Apakah Anda sudah mengantisipasinya? Untuk melakukan hal ini, tentu kita perlu kenal penyebab dan gejalanya agar dapat melakukan tindakan preventif dan responsif untuk menyembuhkan. 

Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini adalah penyebab utama (vektor primer) terjadinya penularan penyakit DBD. Biasanya, menyerang di siang atau sore hari pada manusia atau hewan yang secara klinis dinyatakan sakit.  Sementara penyebab lainnya (vektor sekunder) adalah nyamuk Aedes albopictus. Gigitan nyamuk ini menyebarkan infeksi pada siang hari. Nyamuk jenis ini termasuk jenis yang susah dibasmi karena terbangnya  lebih cepat, lincah, dan terutama menyerang anak-anak yang tidur siang.  

Penyakit DBD merupakan penyakit menular karena nyamuk yang sama dapat membawa infeksi ke orang lain setelah mengigit orang yang terinfeksi sebelumnya. Bahkan, jika Anda pernah mengalami sakit DBD sebelumnya pun tetap berpeluang terkena DBD. Setelah gigitan nyamuk yang membawa virus penyakit DBD akan terjadi masa inkubasi sekitar 4 hari hingga muncul demam atau tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap DBD. 

Selain demam mendadak, tanda lainnya, seperti sakit kepala, kemerahan pada permukaan kulit, dan nyeri pada otot dan tubuh. Namun, demam berdarah tidak harus menunjukkan gejala yang sama, seperti bintik kemerahan di permukaan kulit. Deteksi dini jarang bisa dilakukan oleh masyarakat awam karena pada demam pada fase awal demam, mirip dengan demam penyakit lainnya yang seringkali dianggap sepele dan dirasa dapat disembuhkan dengan minum obat demam yang dijual bebas. 

Tes sederhana yang dapat dilakukan untuk mengetahui DBD adalah tes Tourniquet atau dikenal dengan Rumpel-Leede (Kerapuhan kapiler tes atau tes kerapuhan kapiler) atau disebut tes Petechiae. Tes ini dilakukan dengan cara mengikat lengan bahu dengan sabuk atau manset tensi agar darah terbendung dan pada lengan bawah dibuat pola lingkaran diameter 5 cm. Bila dalam 10 menit terbendung lebih dari 10-20 bintik dapat dipastikan 80% positif DBD. Namun, dengan menggunakan cara ini bisa juga terjadi false positif (kesalahan hasil positif yang diakibatkan faktor lain). Artinya, belum tentu tidak terkena demam berdarah hanya karena kurang dari 10 bintik, bisa saja belum pecah. Ada baiknya,  jika merasa demam lebih dari 2 hari, segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosa lebih lanjut. 

Kenapa harus ke dokter? Karena kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam OMNI Hospitals Alam Sutera dr. Sandy Perkasa, Sp.PD bahwa jika ternyata demam yang dialami terdiagnosa demam berdarah maka harus segera diobati sebelum mengalami fase kritis yang dapat menyebabkan kematian. Adapun demam berdarah memiliki beberapa fase mulai dari fase awal merasa demam cukup tinggi hingga 40 derajat celsius yang berlangsung selama 1 hari hingga 7 hari. Pada fase ini, penderita DBD dianjurkan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan suhu tubuh.  Selain demam, gejala yang ditemukan pada fase ini seperti infeksi tenggorokan, sakit di area bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Ketika dilakukan pemeriksaan lab pun ditemukan jumlah sel darah putih dan trombosit yang menjadi turun.  Sedangkan pemeriksaan untuk mendiagnosis demam berdarah ada 2 (dua) yaitu antigen non struktural-1 dengue (NS1) dan IgG/IgM anti dengue. 

Pasien yang positif terkena DBD akan rentan memasuki fase kritis di hari ke-4 atau hari ke-5. Pada fase ini, panas mulai turun dan pasien merasa sudah sembuh. Namun, penurunan suhu tubuh bukan berarti sembuh karena terjadi penurunan trombosit. Penurunan trombosit  yang drastis mengakibatkan darah menjadi lisis (membran plasma robek hingga sel menjadi rusak). Jika hal ini terjadi, fungsi darah dan jantung akan terganggu. Indikasi dini pembuluh darah pecah misalnya penderita DBD mengalami muntah, mimisan, pembesaran organ hati, dan nyeri perut.

Cegah & Sembuhkan DBD Sebelum Risiko Kematian 
Masyarakat perlu peduli dengan bahaya DBD dengan cara menjaga kebersihan, memberantas nyamuk Aedes, dan segera bawa ke rumah sakit jika ada keluarga menderita DBD. Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus juga menambahkan bahwa demam berdarah sangat mungkin terjangkit jika lingkungan terdapat banyak nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, ia mengimbau agar nyamuk jenis ini diberantas sejak masih menjadi jentik hingga nyamuk dewasa. “Memberantas nyamuk Aedes sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan bukan hanya saat sedang mewabah saja. Apalagi, Indonesia merupakan endemis DBD yang sebarannya di seluruh wilayah tanah air dan demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis terutama saat musim hujan. Untuk itu, jika kita aktif melakukan pencegahan dan dilakukan secara reguler maka akan membantu mengurangi mewabahnya demam berdarah” ujarnya.  

“Memberantas nyamuk Aedes dapat dilakukan dengan cara memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan dan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan tersebut dan menghindari barang-barang yang bisa menjadi penampung air hujan. Jika memiliki vas bunga, tempat air minum burung, kolam ikan atau tempat lainnya yang menjadi penampung air, selalu ganti air dan bersihkan wadahnya. Bersihkan juga saluran atau talang air rumah Anda dan jika peralatan yang berpotensi menampung air tersebut sulit dikuras maka taburkan bubuk larvasida. Perhatikan juga pencahayaan di seluruh rumah, pastikan ventilasi hunian memadai, dan tidak membiasakan menggantung pakaian dalam kamar yang bisa berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tambah dr Yosef.

Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat menyarankan agar jika ada anggota keluarga ada yang terserang demam berdarah agar segera dibawa ke rumah sakit. Apalagi, saat penyakit DBD sedang mewabah. Mengingat penyembuhan demam berdarah membutuhkan banyak biaya, tidak hanya sekadar biaya pengobatan saja tetapi ada biaya tambahan yang harus dipenuhi, seperti transportasi dan akomodasi keluarga pasien selama pengobatan, tertundanya pekerjaan, dan menggerus anggaran keluarga. Oleh sebab itu, Eko menyarankan agar selain memberantas nyamuk penular, masyarakat juga perlu mengantisipasi dengan cara memiliki asuransi kesehatan. 

“Asuransi kesehatan akan berguna saat kita harus rawat inap. Untuk itu, Sequis menyediakan produk asuransi kesehatan yang tidak hanya memberikan perlindungan penyakit tropis seperti DBD, tetapi juga untuk komplikasi selama dan setelah perawatan DBD,” ujar Eko. Ia juga mengatakan bahwa hingga Desember 2018, Sequis telah membayarkan klaim kesehatan untuk penyakit DBD sebesar lebih dari 677 juta untuk 186 kasus klaim kesehatan penyakit DBD dengan sistem reimbursement dan klaim kesehatan penyakit DBD dengan sistem cashless sebesar lebih dari 1,5 miliar untuk 170 kasus. Klaim penyakit DBD ini didominasi dari produk Sequis Q Health Platinum Plus Rider

Selain Sequis Q Health Platinum Plus Rider, Sequis juga memiliki produk asuransi kesehatan lainnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat, diantaranya, Sequis Q Infinite Medcare Rider, dan Sequis Q Health Easy Insurance.

Sequis senantiasa melakukan kewajiban pembayaran klaim selama nasabah mengikuti ketentuan yang tercantum dalam polis. Ketentuan yang dimaksud tersebut misalnya, form pengajuan klaim, surat pernyataan, kwitansi perawatan asli, rincian detail rawat inap, duplikat dokumen hasil pemeriksaan selama rawat inap, copy identitas diri (KTP), kartu cashless, indikasi rawat inap yang kuat (medically necessary), yaitu rekomendasi dari dokter yang merawat serta Surat Keterangan Dokter (SKD).  

Selain itu, dalam mengajukan klaim harus sesuai syarat yang tercantum dalam buku polis, yaitu usia polis telah melewati waktu tunggu (waiting period) selama 30 hari, rumah sakit tempat pasien dirawat merupakan rumah sakit rekanan Sequis yang menyediakan fasilitas cashless, penyakit yang diderita tidak termasuk dalam ketentuan pengecualian underwriting.

Sequis Life Performance Health Claim (Hospitalization)
 Payment Highlights YTD Dec  2018


-0O0-




 

Butuh bantuan ?