Berinvestasi boleh saja. Namun bekali diri dengan pengetahuan untuk menjalaninya. Belum lama ini, publik ramai membicarakan mengenai investasi aset kripto. Bitcoin, Ethereum, Ripple, Tether, dan Doge diburu oleh masyarakat di Indonesia dan dunia setelah memberikan keuntungan besar kepada investor akibat harga yang kian melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Euforia cuan dari investasi aset kripto membuat netizen tak ragu untuk mempublikasikannya ke media sosial. Tindakan ini memunculkan efek domino. Masyarakat yang awam dengan investasi tergiur dengan keuntungan yang didapat. Alhasil walau minim pengetahuan, masyarakat berbondong-bondong ikut terjun di investasi aset kripto dan berharap mendapatkan imbal hasil yang sama.
Anda pantang menjadi bagian dari kelompok tersebut. Sebagai investor pemula, ada baiknya memulai investasi dengan cara yang sederhana, aman, dan minim risiko seperti reksa dana.
Dikatakan aman karena investasi reksa dana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peran OJK sangat besar karena bisa memberi peringatan bila saham bergerak tidak wajar atau perusahaan melanggar aturan. Manajer investasi yang tidak patuh aturan juga berpotensi diberikan sanksi oleh OJK.
Itu menjadi salah satu keunggulan investasi reksa dana dibanding aset kripto. Hingga saat ini, perdagangan Bitcoin, Ethereum, Ripple, Tether, dan Doge belum memiliki otoritas atau peraturan yang bisa membatasi perdagangan. Alhasil, tidak ada lembaga yang bisa menjaga investor bila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan dalam proses perdagangan.
Portofolio yang bisa diprediksi menjadi keunggulan lain dari reksa dana. Ambil contoh reksa dana pasar uang. Investor bisa memperkirakan imbal hasil dari tipe reksa dana yang dialokasikan ke deposito dan obligasi dengan melihat suku bunga acuan.
Baca Juga
Rekomendasi Reksa Dana Pasar Uang
Rekomendasi Reksa Dana Pasar Saham
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Mengenal 4 Jenis Investasi Reksa Dana untuk Pemula
Populer saat Pandemi, Ini Tips Investasi Reksa Dana
Jangka waktu untuk menikmati imbal hasil juga sudah bisa ditentukan. Reksa dana pasar uang bisa untuk jangka pendek (1 tahun), reksa dana pendapatan tetap untuk jangka menengah, dan reksa dana saham untuk jangka panjang (di atas lima tahun).
Pola seperti itu sulit ditemukan di investasi aset kripto. Investor tidak memiliki aset yang bisa dianlisis sehingga investasi bersifat spekulatif dan tidak bisa memperkirakan kondisi portofolio satu atau lima tahun ke depan.
Keunggulan terakhir yang dimiliki investasi reksa dana adalah diversifikasi. Dalam praktiknya, manajer investasi akan menempatkan modal Anda ke beragam aset. Jadi bila ada aset yang mengalami penurunan nilai, masih ada aset lain yang membuat nilai portofolio Anda tetap stabil.
Di aset kripto tidak demikian. Anda cuma bisa fokus membeli satu koin. Alhasil, bila Bitcoin atau Doge sedang turun drastis, Anda bisa menerima kerugian yang cukup besar. Sialnya, penurunan bisa hingga ke dasar karena tidak ada regulasi yang mengatur perdagangannya.
Ayo berinvestasi di reksa dana karena terasa tidak membebankan dan dapat dilakukan dengan minimal Rp100 ribu. Buat yang ingin memulai, jangan lupa kunjungi website www.sequis.co.id atau untuk pembukaan rekening, Anda bisa menghubungi care@sequisam.co.id.