Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Viral Perempuan Stroke Akibat Sering Begadang, Kok Bisa?

20 Juli 2022


begadang bisa meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Foto: Kataperempuan.id)


Kisah seorang perempuan yang mengalami stroke mendadak viral di dunia maya. Menjadi heboh karena sang perempuan baru berusia 21 tahun. Kabarnya, penyakit stroke diderita akibat terlalu sering begadang.
Pada dasarnya, terlalu sering begadang atau tidur larut malam memang tidak baik untuk kesehatan. Menurut European Heart Journal, begadang bisa meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Bila dihitung secara angka, seseorang yang tidur kurang dari enam jam pada malam hari memiliki peluang 15 persen lebih tinggi terkena stroke dibandingkan seseorang yang tidur berkualitas (lebih dari enam jam pada malam hari).

Baca Juga
Asuransi Kesehatan di Tengah Beragam Penyakit dan Virus
Kenapa di Dalam Ruangan Masih Harus Pakai Masker?
Cuaca Panas Melanda, Tetap Sehat Melalui Tips Ini

Sleep Foundation memiliki penjelasan yang lebih detail. Menurut mereka, ada tiga alasan yang membuat begadang bisa jadi penyebab stroke: 

1. Menaikkan tekanan darah
Selama tidur normal dan sehat, tekanan darah secara alami bisa turun sekitar 10–20 persen. Sedangkan saat seseorang begadang atau terjaga semalaman, tekanan darah tidak mengalami penurunan. Akibatnya, tekanan darah naik yang kadang menyebabkan hipertensi. 
Kondisi ini bakal sangat membahayakan bila terjadi dalam waktu yang lama karena dapat mengurangi aliran darah ke otak, meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, sampai penyakit ginjal. Risiko stroke ini bisa meningkat pesat bila kebiasaan begadang di malam hari ditambah dengan kondisi stres berlebihan di siang hari. 

2. Meningkatkan gula darah
Banyak faktor yang bisa memicu kadar gula darah naik. Kurang tidur menjadi salah satunya. Saat begadang, metabolisme glukosa atau gula darah di dalam tubuh terganggu. Akibatnya, gula darah bisa melonjak. Kadar gula darah tinggi ini bisa merusak pembuluh darah, termasuk di otak dan jantung. Kondisi ini membuat penderita diabetes memiliki peluang terkena atau meninggal karena stroke dan penyakit jantung dua kali lebih tinggi dibandingkan orang dengan kadar gula darah normal. 

Baca Juga
Gejala Diare dan Hepatitis Akut Mirip, Bagaimana Membedakan?
Menyikapi Kemunculan Flu Singapura yang Mulai Menular
Cara Melindungi Diri dan Keluarga dari Hepatitis Akut

3. Memicu obesitas 
Aktivitas tidur yang normal dan berkualitas juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang mengontrol rasa lapar. Saat begadang dan kurang tidur semalaman, seseorang jadi kesulitan mengendalikan rasa lapar dan mudah tergoda untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori pada tengah malam atau dini hari. Kondisi bisa membuat kalori menumpuk di dalam tubuh dan memicu obesitas. Ingat, obesitas juga termasuk salah satu faktor penyebab stroke.

Butuh bantuan ?