Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Belajar Menabung Agar Bisa Kelola 'Uang Kaget'

4 April 2022



Kehidupan warga Tuban, Jawa Timur mirip seperti laju 'roller coaster' dalam satu tahun terakhir. Pada awal 2021, mereka kebanjiran uang hingga miliaran Rupiah usai menjalani transaksi jual-beli tanah dengan Pertamina. Dari uang tersebut, mereka berbondong-bondong membeli mobil, bangun atau renovasi rumah, hingga membeli barang-barang konsumtif lainnya.

Gara-gara gaya hidup seperti itu, beberapa masyarakat Tuban yang tahun lalu memiliki miliaran Rupiah kini kembali hidup susah. Bahkan, beberapa di antaranya meminta diperkerjakan oleh Pertamina. Permintaan itu mereka lakukan karena sudah tidak punya tanah untuk bercocok tanam.

Kisah yang dialami warga Tuban mendadak ramai di media sosial. Sebagian beranggapan warga Tuban tidak dibekali literasi keuangan sehingga melakukan aktivitas ekonomi yang cenderung ceroboh. Literasi keuangan yang dimaksud bukan melulu soal kepiawaian berinvestasi. Netizen menduga, warga Tuban juga belum memahami prinsip dasar literasi keuangan, yakni menabung.

Baca Juga
Mengelola Uang Bila Mendadak Tajir seperti Miliuner Tuban
Miliuner Tuban, Bahaya Bila Tak Memiliki Rencana Keuangan
Berapa Persen dari Penghasilan untuk Dana Pendidikan Anak?
4 Cara Jitu Mewujudkan Mimpi Anda Membeli Mobil

Ya, menabung memang bisa jadi solusi awal untuk mengelola keuangan agar tidak berantakan. Bila sudah bisa menabung secara rutin dan konsisten, seseorang bakal memiliki kemampuan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yakni investasi.

Nah, konsep menabung harus diajarkan sejak dini. Setidaknya diajarkan ketika anak-anak masih di usia pelajar (SD-SMA). Walau mereka belum memiliki penghasilan sendiri, mengajarkan cara menabung bisa dilakukan dengan menggunakan uang jajan yang didapat setiap hari.

Berikut ini tips-tips yang bisa Anda berikan kepada anak agar bisa konsisten menabung:
1. Menabung setiap hari meski dengan nominal kecil
Ajarkan anak membiasakan diri menabung tiap hari meski jumlahnya kecil. Bila satu hari lupa memasukkan uang tabungan, minta anak untuk memasukkan uang dengan nominal 2 kali lipat dari biasanya.

2. Minta anak kurangi kebiasaan nongkrong
Nongkrong bersama teman-teman boleh saja. Namun, menjadi kegiatan yang boros bila dilakukan setiap saat. Minta anak untuk mengurangi aktivitas nongkrong atau jajan di luar. Sebagai gantinya, ajak anak beserta teman-temannya untuk bermain di rumah. Dengan begitu, uang tidak cepat habis dan malah bisa digunakan untuk ditabung.

3. Jangan meremehkan uang receh
Ajarkan anak untuk tidak menyia-nyiakan uang receh. Uang receh sebaiknya tidak dibuang atau dibiarkan tergeletak seperti barang tidak berguna. Minta kepada anak untuk menyimpang uang receh ke dalam celengan atau toples. Dengan begitu, mereka akan terbiasa memahami bahwa uang receh yang terus dikumpulkan bakal memiliki nilai besar pada masa depan.

4. Buat pos pengeluaran
Minta anak untuk 'mempertanggungjawabkan' uang saku yang diberikan oleh orang tua. Caranya, dengan membuat pos-pos pengeluaran secara rinci. Misal, pos untuk tabungan, uang makan dan jajan, perlengkapan mandi, dan pengeluaran lain-lain. Setelah itu, minta mereka untuk mencatat setiap pengeluaran. Dengan melakukan pencatatan, anak terbiasa mengetahui kemana uang saku dibelanjakan.

Nantinya mereka jadi lebih mudah memilah-milah pengeluaran. Termasuk memilah pengeluaran penting dan pengeluaran yang bisa dikurangi. Sehingga, kelebihan uang saku bisa disimpan dalam tabungan atau keperluan penting lainnya.

5. Kebutuhan vs keinginan
Hasil akhir dari pembelajaran menabung adalah kemampuan untuk berpikir dan mengambil keputusan lebih cermat ketika mendapatkan uang. Salah satunya mengambil keputusan untuk memilah di antara kebutuhan dan keinginan. Ketika semasa sekolah, mereka bisa memprioritaskan kebutuhan buku tulis dan peralatan sekolah ketimbang nongkrong setelah mendapat uang jajan dari orang tua. Nantinya, mereka diharapkan mampu bersikap lebih bijaksana bila sudah bekerja dan mendapatkan gaji per bulan.  

Setiap orang harus memahami konsep menabung. Dengan begitu, mereka terhindar dari sikap boros yang bisa berakibat fatal pada masa depan. Kisah warga Tuban, Jawa Timur bisa menjadi pembelajaran. Tanpa kemampuan menabung dan kurang literasi keuangan, uang hingga miliaran Rupiah bisa hilang dengan sekejap dan mendapatkan kemerdekaan finansial yang diidamkan pun melayang.
 

Butuh bantuan ?