Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Cara Cermat Mengajarkan Anak Konsep Menabung

7 April 2022



Menabung bukan hanya untuk orang dewasa. Konsep menabung juga harus diperkenalkan kepada anak-anak agar mereka terbiasa mengelola keuangan saat beranjak dewasa. Sebuah tugas yang tidak mudah. Sebab, anak-anak terbiasa jajan ketika mendapatkan uang dan menggunakan uang untuk membeli barang-barang yang mereka suka.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan konsep menabung kepada anak-anak? Yuk simak kiat-kiat berikut ini:

1. Beri contoh setiap hari
Anak bakal mudah mencontoh hal-hal yang mereka lihat. Jadi, perlihatkan kepada anak cara menabung yang baik benar. Misal, Anda rutin menyisihkan uang setiap hari dan memasukkannya ke dalam celengan. Biarkan anak melihat kebiasaan Anda selama 1-2 minggu. Lalu, perlihatkan kepada anak manfaat yang bisa didapatkan ketika sudah menabung. Misalnya, uang tabungan Anda gunakan untuk membeli sepatu baru, beli mainan, atau beli sepeda. Cara itu diharapkan bisa menstimulus dan menyemangati anak untuk menabung terlebih dahulu sebelum membeli barang yang diinginkan.

Baca Juga
Pilih Menabung atau Investasi?
Belajar Menabung Agar Bisa Kelola 'Uang Kaget'
Cara Menabung untuk Menggelar Pernikahan
4 Langkah Cermat Menabung di Usia 20-an
Cara Menabung Benar dan Efektif yang Patut Diikuti

2. Penempatan alat menabung
Tahapan sebelumnya sudah diinformasikan dan dimengerti oleh anak-anak? Nah, berarti orang tua bisa mengajarkan pembelajaran berikutnya, yakni pembagian 'keranjang' untuk menabung. Dalam praktiknya, anak-anak memiliki sejumlah celengan yang nantinya ditujukan untuk hal berbeda. Misal, ada celengan untuk tujuan membeli mainan, lalu ada celengan untuk jajan, ada pula celengan untuk membeli peralatan sekolah. Usahakan tiap celengan memiliki batas akhir tabungan yang berbeda. Celenangan A maksimal Rp10 ribu. Celengan B maksimal berisi tabungan Rp20 ribu, dan seterusnya. Pemisahan ini diharapkan bisa membuat anak lebih termotivasi dan tidak cepat bosan karena memiliki tujuan menabung yang variatif.
 
3. Ajarkan konsep menabung dengan bahasa sederhana
Lakukan hal ini saat anak sudah tergugah untuk menabung. Tentunya dengan bahasa yang sederhana dan contoh yang sudah dilakukan oleh orang tua. Misal, orang tua menabung dan menggunakan uang tabungan sebagai tambahan modal usaha kuliner. Lalu bisnis usaha berjalan dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan besar. Alhasil, orang tua bisa membelikan mainan dan mengajak berlibur ke luar negeri.  Beragam kisah menyenangkan itu diharapkan bisa membuat anak makin bersemangat untuk menabung.

Butuh bantuan ?