Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Menjelang 2022, Yuk Belajar Investasi Reksa Dana

19 Agustus 2021



Tahun 2021 tidak terasa akan berakhir. Sebelum menatap 2022, ada baiknya memperkaya dan meningkatkan kompetensi diri agar resolusi pada tahun depan bisa terlaksana. Belajar investasi reksa dana bisa menjadi salah satu opsi untuk meningkatkan pengetahuan serta kompetensi diri. Dengan begitu, Anda sudah siap berinvestasi dan menuai cuan pada 2022.  

Akan tetapi, ada satu hal yang perlu Anda lakukan sebelum berinvestasi reksa dana. Pastikan Anda sudah memilik tabungan dan dana darurat. Keduanya harus dimiliki dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini.  Bila sebagian pendapatan sudah disisihkan untuk tabungan dan masih ada sisa uang, baru bisa dipakai untuk investasi. Sebab, investasi digunakan untuk jangka panjang. Sedangkan tabungan untuk jangka pendek dan kebutuhan mendesak. 

Dibanding instrumen investasi lainnya, investasi reksa dana dianggap paling  'aman' dan mudah untuk investor pemula. Karena yang mengelola reksa dana adalah Manager Investasi (MI) yang sudah tersertifikasi dan memang ahli di bidangnya. Berinvestasi di reksa dana terasa makin mudah karena dapat dilakukan dengan modal Rp100 ribu.

Baca Juga
Mana yang Lebih Cuan, Investasi Reksa Dana atau Emas?
Investasi Reksa Dana, Tahan Banting Selama Pandemi Covid-19
Manfaatkan Investasi Reksa Dana untuk Bekal Hari Tua

Nantinya, dana yang disetorkan akan dikelola oleh MI sehingga Anda tidak perlu ikut mengamati dan menganalisis pasar saham yang rumit. MI yang mengelola investasi reksa dana Anda telah tersertifikasi dan mendapatkan izin di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kondisi ini berbanding terbalik dengan investasi di pasar saham. Anda sebagai investor harus meluangkan waktu yang cukup untuk mempelajari dan memantau perkembangan setiap emiten secara rutin dan terus menerus.

Investasi Reksa Dana, Tahan Banting Selama Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 sudah berlangsung 1,5 tahun. Di tengah situasi ini, kondisi pasar saham di Indonesia turut melemah. Bahkan pada awal 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh angka di kisaran 3.000.

Meski begitu, tidak semua investasi berkinerja buruk selama pandemi covid-19. Menurut Kompas.com, investasi reksa dana pasar uang memiliki kinerja baik walau kondisi ekonomi negara sedang terpuruk imbas penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Selain berkinerja baik, investasi reksa dana pasar uang dinilai lebih aman dibanding investasi lainnya. Ini karena modal Anda akan dikelola oleh MI ke instrumen yang beragam termasuk ke yang terbilang stabil seperti deposito dan surat utang jangka pendek.

Stabilitas bukan satu-satunya kelebihan investasi reksa dana. Instrumen investasi ini bersifat likuid atau mudah dicairkan. Sebuah nilai positif di tengah ketidakpastian ekonomi imbas pandemi. Jadi, investasi ini cocok dilakukan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai tabungan dan dana darurat.

Tertarik investasi reksa dana? Untuk lebih mengetahui investasi reksa dana, Anda dapat mengakses informasinya di www.sequisam.co.id atau email ke cara@sequisam.co.id. Di website tersebut, Anda dapat menemukan berbagai bentuk reksa dana yang bisa Anda pilih sesuai dengan profil risiko dan dana investasi Anda. 

Butuh bantuan ?