Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Jelang Akhir Tahun, Kenali & Cari Cuan dari Window Dressing

21 Oktober 2021



Akhir tahun biasanya dinantikan oleh orang-orang yang gemar berbelanja. Sebab, dalam periode November dan Desember, diskon dan promo besar akan tersaji di pusat perbelanjaan atau e-commerce. 

Selain dinantikan oleh pencinta shopping, akhir tahun juga ditunggu-tunggu oleh investor pasar modal. Sebab selama periode November dan Desember terjadi momentum 'window dressing' yang membuat harga saham naik. Alhasil, investor biasanya menjual sebagian saham mereka untuk menuai cuan.

Window dressing terjadi karena ada upaya mempercantik laporan keuangan dan portofolio setiap perusahaan. Window dressing seringkali dilakukan oleh manajer investasi dan perusahaan terbuka (emiten). Dengan strategi seperti itu, tampilan portofolio dana yang dikelola atau laporan keuangan perusahaan menjadi semakin menarik di mata investor maupun pemegang saham.

Fenomena window dressing menyebabkan kenaikan harga saham-saham unggulan. Biasanya bisa naik di atas 5-10% dalam satu hari atau satu pekan perdagangan. Terutama saham-saham unggulan (Blue Chips) atau saham-saham yang punya kapitalisasi pasar besar dan menjadi penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Nah, Anda harus cermat memilih emiten atau saham agar menuai cuan saat window dressing. Pilih saham BUMN atau emiten dengan kapitalisasi besar, serta saham pendorong utama indeks. Bisa pula memilih emiten dengan fundamental dan teknikal saham yang baik. Jadi, jangan jadikan tren tahun lalu sebagai acuan. Sebab, emiten yang naik signifikan pada tahun sebelumnya belum tentu mengalami pola yang sama pada tahun ini.

Baca Juga
4 Investasi Cuan untuk Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Mana yang Lebih Cuan, Investasi Reksa Dana atau Emas?
Hobi Baru Selama Pandemi, Cari Cuan dari Reksa Dana
Mau Cuan? Ini Jenis Investasi yang Populer dan Layak Dicoba
Mau Investasi Saham? Yuk Kenalan dengan Teori 'Sell in May"

Anda juga disarankan untuk tidak tamak dan tahu kapan harus berhenti. Jual sebagian saham bila dikira-kira sudah cuan dan memenuhi tujuan awal. Pasalnya, Anda akan merugi bila menunggu harga terus naik namun kenyantaannya harga saham justru 'amblas'.

Pasca Window Dressing
Cuan juga bisa didapatkan oleh investor setelah window dressing berlalu. Tepatnya pada awal tahun ketika fenomena January Effect terjadi. January effect atau efek Januari terjadi karena adanya sentimen positif dan optimis dari pelaku pasar. Alhasil, IHSG cenderung bergerak naik.  Efek ini biasanya terasa hingga pekan kedua–ketiga Januari. Sedangkan pekan keempat, investor mulai melakukan profit taking sehingga biasanya IHSG mulai mengalami koreksi sampai pertengahan Februari.

Meski begitu, January Effect tidak selalu terjadi setiap tahun. Bursa saham Indonesia dan global pernah tidak terjadi January Effect pada 2009 dan 2010 akibat adanya krisis ekonomi 2008. Krisis Uni Eropa juga membuat January Effect tidak terjadi di beberapa negara pada 2011.

Butuh bantuan ?