Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Makan Berlebihan, Self Love Berujung Efek Negatif Buat Tubuh

25 Juli 2022



Kampanye #SelfLove yang sering digaungkan oleh public figure kadang disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Beberapa orang 'berlindung' di kata #SelfLove untuk bisa makan secara berlebihan, mengonsumsi makanan junkfood, serta bermalas-malasan sepanjang hari.

Padahal, semua kebiasaan itu memiliki efek samping negatif bagi kesehatan. Terutama makan secara berlebihan yang tidak disertai oleh keinginan untuk olahraga.

Menurut Healthline, setidaknya ada 7 efek negatif untuk kesehatan bila seseorang makan berlebihan. Yuk cek daftarnya:

1. Meningkatkan lemak tubuh
Makan berlebihan bakal membuat tubuh menyimpan kalori ekstra sebagai lemak. Bila dibiarkan, situasi itu akan berlanjut ke obesitas. Agar tidak kelebihan lemak, masyarakat disarankan mengonsumsi lebih banyak protein tanpa lemak dan sayuran.

2. 'Sinyal lapar' terganggu
Di dalam tubuh manusia ada homorn ghrelin yang bertugas merangsang nafsu makan. Lalu ada pula hormon leptin yang bekerja untuk menekan nafsu makan atau menimbulkan rasa kenyang.

Baca Juga
Asuransi Kesehatan di Tengah Beragam Penyakit dan Virus
Kenapa di Dalam Ruangan Masih Harus Pakai Masker?
Cuaca Panas Melanda, Tetap Sehat Melalui Tips Ini

Dalam praktiknya, tingkat ghrelin meningkat saat Anda belum makan untuk sementara waktu. Setelah itu, hormon leptin bakal memberi sinyal bahwa tubuh sudah kenyang setelah Anda makan. Keseimbangan kedua hormon tersebut bakal terganggu ketika Anda makan secara berlebihan. 

Makan makanan tinggi lemak, garam, atau gula ketika dicerna akan melepaskan hormon perasaan baik, seperti dopamin. Nantinya, itu akan mengaktifkan pusat kesenangan di otak Anda. Bila terlalu sering mengonsumsinya, tubuh Anda mungkin mengasosiasikan sensasi kenikmatan dengan makanan tertentu itu saja, yang cenderung tinggi lemak dan kalori. 

Proses itu pada akhirnya dapat mengesampingkan rasa lapar, mendorong Anda untuk makan demi kesenangan. Gangguan hormon-hormon ini dapat memicu siklus makan berlebihan yang terus-menerus. Anda dapat mengatasi efek samping ini dengan membagi makanan tertentu yang terasa enak dan memakannya dengan kecepatan yang lebih lambat untuk memungkinkan tubuh Anda merasakan kenyang.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makan terlalu banyak bisa berujung penimbunan lemak, obesitas, dan akhirnya memicu penyakit jantung. Selain itu, banyak lemak (terutama di sekitar perut) juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah tinggi.

Viral Perempuan Stroke Akibat Sering Begadang, Kok Bisa?

4. Meningkatkan risiko penyakit diabetes
Menurut WebMD dan Kompas.com, seseorang yang makan secara berlebihan juga punya potensi terkena diabetes tipe 2. Gejala diabetes tipe 2 biasanya ditandai dengan penglihatan kabur, rasa lapar atau haus yang ekstrem, tubuh mudah lelah, hingga sering mati rasa atau kesemutan di tangan serta kaki.

5. Memicu depresi
Siapa sangka, makan secara berlebihan justru dapat memicu depresi dan rasa cemas. Bahkan, makan terlalu banyak saat Anda tidak lapar justru membuat tubuh 'terasa berat' untuk diajak beraktivitas.

Baca Juga
Gejala Diare dan Hepatitis Akut Mirip, Bagaimana Membedakan?
Menyikapi Kemunculan Flu Singapura yang Mulai Menular
Cara Melindungi Diri dan Keluarga dari Hepatitis Akut

6. Merusak fungsi otak
Makan berlebihan secara terus menerus dapat membahayakan fungsi otak. Selain itu, kelebihan berat badan memengaruhi memori secara negatif. 

7. Bikin ngantuk
Lesu dan lelah menjadi efek yang kerap muncul ketika seseorang makan secara berlebihan. Hal itu disebabkan oleh fenomena yang disebut hipoglikemia reaktif, yakni momen ketika gula darah turun tak lama setelah makan besar.

Butuh bantuan ?