Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Mengenang Mitos-Mitos yang Pernah Ada Tentang Virus Covid-19

13 Juli 2022



Virus covid-19 ‘menghantui’ masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia sejak awal 2020. Kini setelah ratusan juta orang terinfeksi dan menyebabkan jutaan orang lainnya meninggal dunia, virus asal Kota Wuhan, Tiongkok itu perlahan-lahan menghilang. Pemerintah Indonesia juga mengklaim penyebaran virus mulai mereda. Buktinya, Pemerintah mulai rutin mengeluarkan kebijakan pelonggaran protokol kesehatan covid-19. Terbaru, ada kebijakan yang mempersilakan masyarakat tidak menggunakan masker saat berada di ruang terbuka.

Menengok ke belakang, pandemi covid-19 juga menimbulkan berbagai kegaduhan. Salah satunya kegaduhan yang diakibatkan oleh adanya berbagai mitos yang menyesatkan.  Apa saja mitos-mitos tersebut? Berikut yang sudah dirangkum dari situs resmi World Health Organization (WHO).

Mitos: Terdapat kandungan magnet hingga microchip di dalam vaksin covid-19. Akibat mitos ini, sebagian masyarakat awalnya enggan mendapatkan suntikan vaksin pertama.
Fakta: Vaksin covid-19 tidak mengandung microchip. Vaksin diciptakan untuk melawan penyakit serta virus dan bukan digunakan untuk melacak pergerakan seseorang.

Baca Juga
Hal yang Perlu Diketahui Tentang Covid-19 Varian Omicron
Bukan untuk Pamer di Medsos, Kenali Jenis Gangguan Mental
Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Asuransi Makin Diminati

Mitos: Menerima vaksin covid-19 dapat membuat seseorang menjadi magnetis.
Fakta: Menerima vaksin covid019 tidak mengandung bahan yang dapat menghasilkan medan elektromagnetik di tempat suntikan. Tanpa adanya magnet yang disinyalir dari vaksin covid-19 sekalipun, koin bisa dengan mudah menempel di kulit apabila kulit lengket dan cenderung berminyak.

Mitos: Sinar matahari bisa membunuh virus corona karena mengandung ultraviolet
Fakta: Belum ada pernyataan dari ahli bahwa sinar ultraviolet bisa mematikan corona. Sejauh ini, informasi terkonfirmasi yang sudah disebarluaskan adalah sinar matahari berguna untuk memproduksi vitamin D di dalam tubuh yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus

Baca Juga
Omicron Tiba, Yuk Lindungi Diri dan Rutin Konsumsi Vitamin C
Sudah WFO? Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar di Ruangan AC?
Di PHK saat Pandemi Covid-19? Yuk Atur Ulang Keuangan
Lakukan Hal Ini Agar Virus Covid-19 Tak Muncul saat WFO

Mitos: Seseorang dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius pasti positif terjangkit covid dan di bawah 37,5 derajat celsius sudah pasti negatif covid-19
Fakta: Suhu tubuh tinggi hanyalah salah satu gejala terjangkit virus corona. Untuk memastikan seseorang terjangkit atau tidak adalah dengan swab/pcr test

Mitos: Covid-19 pasti bisa menular lewat paket kiriman
Fakta: Virus covid-19 memang berpotensi menempel di permukaan benda. Namun, virus hanya akan hidup dalam jangka waktu tertentu. Jadi, sebaiknya buka paket di luar rumah, semprot paket dengan disinfektan, langsung buang kardus kemasan, dan segera cuci tangan dengan air dan sabun setelah membuka paket

Mitos: Pasien covid-19 yang berusia muda hanya perlu isolasi diri di rumah hingga pulih
Fakta: Virus covid-19 tidak memandang usia. Isolasi diri secara mandiri hanya bisa dilakukan bila seseorang mengalami gejala tidak berat dan melakukan isolasi sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan

Mitos: Orang tidak bisa kena virus covid-19 lebih dari sekali
Fakta: Masih ada potensi terjangkit setelah sembuh, meski kemungkinannya lebih kecil

Butuh bantuan ?