Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Mulai Banyak Penderita Serangan Panik, Kenali Gejalanya

5 November 2021



Gangguan kesehatan mental bisa menimbulkan berbagai macam efek. Ada yang mendadak memutuskan mengisolasi diri dari lingkungan, malas bergerak dan menghabiskan waktu di tempat tidur, selalu diliputi rasa kesal, hingga timbul serangan panik.

Kenali perubahan sikap tersebut bila Anda atau ada anggota keluarga yang mengalaminya. Terutama gejala serangan panik karena bisa berujung ke permasalahan yang lebih besar seperti kehilangan kendali sehingga melakukan hal-hal buruk atau sampai mengalami serangan jantung.

Baca Juga
4 Pelajaran Penting Kelola Keuangan dari Serial Squid Game
Tips Mudah Melunturkan Lemak Tubuh Selama Masa PPKM
Sekolah Sudah Mulai PTM, Anak Masih Kecanduan Gadget?
Asuransi Kesehatan Syarat Berlibur ke Luar Negeri, Punya?

Menurut Mayo Clinic seperti dilansir Kompas.com, serangan panik kerap terjadi secara tiba-tiba. Bisa saat seseorang berkendara di kemacetan atau berada di dalam sebuah mall yang sedang ramai pengunjung. Ketika berada dalam situasi tersebut, penderita biasanya mengalami serangan panik dalam beberapa menit dan diakhiri dengan perasaan lelah.

Untuk lebih lengkapnya, tanda-tanda serangan panik biasanya ditunjukkan dengan gejala berikut ini:
1. Mendadak merasa dalam bahaya
2. Detak jantung berdebar cepat
3. Berkeringat
4. Gemetar
5. Sesak napas
6. Mendadak panas dingin
7. Mual
8. Kram perut
9. Sakit kepala

Baca Juga
Memutus Rantai Sandwich Generation dan Pensiun dengan Nyaman
Covid-19 Mereda, Yuk Cuan dari Pertumbuhan January Effect
Asuransi dan Investasi, Duet Meningkatkan Ekonomi Indonesia
Jelang Akhir Tahun, Kenali & Cari Cuan dari Window Dressing

Serangan panik dengan gejala-gejala seperti itu tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, serangan panik patut diperhitungkan seperti penyakit berat lainnya semisal jantung dan kanker. Jadi, sebisa mungkin memberikan perhatian dan bantuan bila ada anggota keluarga atau kerabat yang menunjukkan gejala-gejala tersebut.

Lakukan pendekatan dengan cara yang sederhana. Misal dengan mencoba menenangkan atau mendengarkan keluhan mereka. Jadilah teman cerita tanpa mendikte atau menggurui, serta tidak mendebat atau menghakimi opini mereka.

Bila cara itu membuat Anda diterima oleh penderita gangguan kesehatan mental, baru ajak secara perlahan-lahan untuk konsultasi dengan ahlinya, yakni psikolog.

Butuh bantuan ?