Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Orang-orang yang Tidak Membutuhkan Asuransi Jiwa

29 Desember 2021



Asuransi jiwa patut dimiliki oleh kepala keluarga atau para pencari nafkah utama di dalam sebuah keluarga. Dengan memiliki asuransi jiwa, Tertanggung sudah memberikan perlindungan finansial kepada ahli waris untuk melanjutkan hidup pada masa depan. Perlindungan tersebut didapat dari Uang Pertanggungan (UP) yang disediakan perusahaan asuransi bila Tertanggung mengalami risiko hidup seperti meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap.

Meski begitu, ada golongan-golongan tertentu yang  merasa tidak memerlukan asuransi jiwa. Siapa saja mereka? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Seseorang dengan Harta Melimpah
Inti dari memiliki asuransi jiwa adalah meminimalkan kerugian finansial saat ada kejadian tidak terduga. Misal, Tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap yang membuat keluarga kehilangan pendapatan rutin.

Nah, manfaat dari asuransi jiwa terasa tidak terlalu penting bila ternyata Anda memiliki harta kekayaan atau beberapa aset yang sangat memadai untuk kebutuhan hidup sampai dengan lebih dari 20 tahun ke depan. Sebab, harta dan aset tersebut sudah bisa digunakan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup, bayar biaya pendidikan, dan sebagai modal usaha sekalipun pemasukan tiap bulan dari Anda terhenti.

Baca Juga
Kenali Macam Asuransi Jiwa Agar Sesuai Kebutuhan
Rekomendasi Asuransi Jiwa Unit Link Terbaik 2021
Daftar Asuransi Jiwa Terbaik dan Tepercaya
Apa Saja yang Ditanggung dalam Asuransi Jiwa?
Asuransi jiwa yang Pas Untuk Anak Muda

2. Memiliki Banyak Aset atau Harta yang Bersifat Likuid
Selain memiliki aset 'segudang', harta tersebut juga harus mudah untuk diuangkan secara cepat dan nilainya tidak akan berkurang jika diuangkan di masa depan. Bila sudah memenuhi kriteria itu, Anda juga merasa tidak perlu memerlukan asuransi jiwa. Sebab, keluarga atau ahli waris bisa memiliki uang tunai dengan jumlah yang banyak dan dapat digunakan dengan segera bila Anda mengalami musibah.

3. Anak Sudah Dewasa dan Mandiri
UP dari asuransi jiwa sebetulnya umumnya difokuskan untuk anak-anak sebagai ahli waris. Jadi, pendidikan atau kehidupan anak tidak akan terlantar setelah Tertanggung meninggal dunia karena biayanya bisa dibayarkan menggunakan uang dari UP asuransi jiwa. 
Oleh karena itu, asuransi jiwa tidak lagi menjadi prioritas untuk dimiliki bila anak sudah dewasa dan punya penghasilan sendiri. Itu artinya, anak bukan lagi menjadi tanggungan orang tua. Serta orang tua juga memiliki kekayaan cukup untuk menghidupi masa pensiun mereka.

4. Memiliki Bisnis yang Bakal Diwariskan
Asuransi jiwa bukan hal prioritas bagi seseorang yang memiliki bisnis yang kuat dan memberikan keuntungan besar dan dipastikan tidak akan merugi sampai lebih dari 10 tahun mendatang. Sebab, bisnis tersebut bisa dilanjutkan oleh ahli waris yang membuat finansial keluarga tidak akan terganggu walau kepala keluarga mengalami musibah atau meninggal dunia.

Butuh bantuan ?