5 Strategi Jitu Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Menyiapkan dana pendidikan anak menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap orang tua. Dana yang harus disiapkan juga tidak sedikit mengingat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun. 
Bayar biaya sekolah dengan menggunakan dana dari meminjam ke bank atau ke ke pinjaman online (pinjol) tidak terlalu dianjurkan. Sebab akan menggangu kestabilan finansial keluarga bila dana pinjaman sudah jatuh tempo dan orang tua belum ada modal untuk membayarnya. 

Meminjam ke bank atau pinjol makin tidak dianjurkan dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan Indonesia, orang tua bisa saja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari kantor sehingga kehilangan mata pencaharian.

Baca Juga
Memahami Cara Kerja Asuransi Pendidikan
Cara Mendapatkan Asuransi Pendidikan Terbaik
Keuntungan Memiliki Asuransi Pendidikan Anak
Asuransi Pendidikan, Perlu atau Tidak?
Pilih Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan?

Jadi, agar tidak terjebak dalam masalah keuangan saat merencanakan uang pendidikan, Anda dapat memanfaatkan beragam jenis instrumen keuangan yang berkembang di Indonesia. Sarana ini akan meminimalkan kerugian finansial akibat tingginya biaya pendidikan yang harus dibayarkan orang tua untuk sekolah anak. Berikut ini 5 instrumen keuangan yang dapat membantu Anda. 

1.    Tabungan Pendidikan 
Tabungan pendidikan anak biasanya disediakan oleh bank. Bentuk simpanan ini dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga Anda tidak perlu khawatir uang akan hilang ketika bank tempat Anda menyimpan uang tutup karena mengalami kebangkrutan. Jenis tabungan ini memiliki bunga. Namun jumlahnya kecil, yaitu berkisar 3-6 % per tahun. Oleh sebab itu, Anda harus menabung dalam waktu yang lama atau minimal lima tahun jika ingin merasakan manfaat bunganya. 

2.    Tabungan Konvensional
Jenis simpanan ini rasanya paling umum digunakan masyarakat Indonesia. Jadi, setiap bulan orang tua menyisihkan uang untuk dimasukkan ke rekening terpisah. Namun, cara ini kurang optimal untuk mengumpulkan dana pendidikan anak karena tidak ada batasan jumlah setoran yang diterapkan. Jadi, orang tua menabung dalam jumlah yang sesuai kehendak. Kebebasan ini yang kemudian justru menjadi kelemahan tabungan ini, karena Anda berpotensi akan tidak konsisten dalam mengumpulkan uang untuk dana pendidikan anak. 

3.    Deposito
Berbeda dengan tabungan konvensional yang dapat diambil kapan saja, uang yang telah didepositokan hanya dapat dicairkan saat tiba tanggal jatuh tempo. Biasanya jangka waktunya tiga, enam, dan  12 bulan atau bahkan lebih. Penarikan sebelum akhir kontrak akan menyebabkan Anda terkena penalti dari pihak bank. Bunga dari instrumen ini lebih besar dibanding tabungan konvensional. Jenis simpanan ini juga dilindungi oleh LPS. 

4.    Investasi Reksa Dana
Menyiapkan dana pendidikan juga dapat dilakukan menggunakan investasi reksa dana. Melalui produk ini, Anda dapat berinvestasi jangka pendek di instrumen reksa dana pasar uang. Bila menginginkan investasi untuk jangka panjang, Anda bisa memilih investasi reksa dana pasar saham. Investasi reksa dana sangat aman bagi yang baru mulai belajar investasi karena modal dikelola oleh manajer investasi. Transaksi investasi reksa dana juga diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

5.    Asuransi Pendidikan 
Proteksi ini dilengkapi dengan perlindungan jiwa. Sehingga, uang jaminan pendidikan untuk anak akan tetap dibayarkan meski orang tua sebagai pemegang polis meninggal dunia. Nasabah asuransi pendidikan diberi kebebasan dalam menentukan Uang Pertanggungan sesuai dengan kebutuhannya. 

Sequis menyediakan asuransi pendidikan dan juga investasi reksa dana yang dapat menjadi solusi dalam menyiapkan dana pendidikan anak. Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan membayar premi. Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.sequis.co.id atau konsultasi dengan layanan Sequis care di nomor telepon (62-21) 2994 2929 serta email ke care@sequislife.com.