Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Asuransi dan Dana Darurat, Mana yang Penting saat Pandemi?

15 Desember 2021



Pandemi covid-19 berdampak ke banyak hal. Selain berdampak ke kesehatan, pandemi juga mengguncang sektor keuangan. Dari segi makro, banyak orang yang mendadak krisis keuangan akibat terkena PHK atau harus mengeluarkan uang besar demi pengobatan covid-19.

Risiko finansial yang diakibatkan dua kejadian itu sebetulnya bisa diantisipasi, yakni bila masyarakat memiliki dana darurat dan asuransi. 

Dana darurat bakal berguna untuk menutupi biaya hidup bila seseorang mengalami musibah yang tidak terduga. Misal, sakit, kecelakaan, kena PHK, hingga bisnis yang mendadak bangkrut saat pandemi covid-19. Selain menjadi biaya cadangan untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat juga dapat membantu seseorang terhindar dari hutang. 

Peran asuransi tidak kalah penting. Dalam praktiknya, asuransi bertugas memindahkan risiko dari orang yang diasuransikan kepada perusahaan asuransi. Jadi, bila seseorang punya asuransi kesehatan, risiko finansial yang muncul karena kesehatan (biaya berobat dan rumah sakit) akan ditanggung oleh perusahaan. Dengan catatan, manfaat itu bisa didapatkan bila nasabah sudah membayarkan premi sesuai ketentuan. 

Baca Juga
Manfaat Asuransi Kesehatan Terbaik
Urgensi Memiliki Asuransi Kesehatan Anak
Asuransi Kesehatan Sequis
Pahami Manfaat Asuransi Kesehatan
Hadapi Pandemi dengan Asuransi Kesehatan

Asuransi vs Dana Darurat, Mana yang Lebih Dibutuhkan?
Sebelum memilih, ada baiknya membahas mengenai perbedaan fundamental antara asuransi dan dana darurat.

1. Likuiditas
Dana darurat merupakan suatu tabungan yang kita simpan secara mandiri atau melalui bank. Sehingga uang dana darurat bisa diambil atau ditarik kapan saja (likuid). Sedangkan asuransi dibayarkan ke pihak perusahaan dan hanya bisa ditarik saat risiko terjadi (tidak likuid). 

Dengan perbedaan itu, dana darurat sebaiknya dikumpulkan untuk ditujukan ke berbagai jenis risiko di luar kesehatan. Dengan begitu, Anda punya uang tunai ketika musibah terjadi. 

2. Biaya Pertanggungan
Dana darurat memang lebih likuid sehingga bisa digunakan dalam waktu cepat. Namun hanya mengandalkan dana darurat sangat tidak disarankan. Sebab, asuransi bisa mencegah Anda mengalami kerugian yang lebih besar. Misal, seseorang yang mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker akan terhindar dari biaya rumah sakit hingga ratusan juta karena biaya tersebut sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Bayangkan bila seseorang hanya memiliki dana darurat. Uang yang sudah dikumpulkan akan mendadak habis untuk biaya kesehatan. Bahkan, dana darurat yang sudah terkumpul belum mampu menutupi biaya kesehatan untuk penyakit-penyakit berat.

Oleh karena itu, dana darurat dan asuransi sama pentingnya. Keduanya harus dimiliki untuk melengkapi satu sama lain. Asuransi akan menjadi 'tameng' saat menghadapi risiko finansial dengan beban yang berat. Sedangkan dana darurat bisa membantu Anda menghadapi risiko finansial dengan beban yang lebih kecil seperti mobil mogok, rumah bocor, atau kena PHK.

Butuh bantuan ?