Mohon Maaf untuk saat ini layanan kami sedang Offline.
Jam operasional layanan kami yaitu pada hari Senin-Jum'at pada jam 08.15-17.00 WIB
Untuk informasi layanan diluar waktu tersebut dapat mengakses email :
Layanan Individu : care@sequislife.com
Layanan Group/ Perusahaan / : fscare.group@sequislife.com
Cermati Jenis dan Risiko Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah salah satu jenis investasi dengan menanamkan modal secara berkala dan dapat dicairkan setelah jangka waktu tertentu. Lazimnya, keuntungan dari investasi jangka panjang bisa dinikmati secara maksimal setelah tiga tahun atau lebih.
Biasanya, tujuan investor untuk investasi jangka panjang agar bisa meningkatkan aset atau agar nilai uang tidak tergerus inflasi. Walaupun begitu, investasi jangka panjang tidak semudah yang dibayangkan. Ada beragam analisis yang harus dilakukan serta ada faktor risiko yang harus ditanggung investor. Karena semakin tinggi risiko sebuah investasi, makin sepadan imbal hasilnya.
Berbicara mengenai risiko, ada beberapa risiko yang bakal ditemui oleh investor jangka panjang:
1. Risiko pasar
Risiko ini terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis dan tidak dapat dihindari. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh isu politik, kerusuhan, resesi ekonomi, dan sebagainya.
2. Risiko suku bunga
Risiko ini biasanya diukur berdasarkan jangka waktu obligasi.
3. Risiko inflasi
Risiko yang bisa juga disebut sebagai risiko daya beli. Harga barang meningkat sehingga daya beli masyarakat turun. Inflasi juga bisa terjadi karena karena peredaran uang yang terlalu banyak. Situasi ini terjadi di Venezuela pada masa pandemi covid-19. Bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah justru dimasukkan ke bank oleh masyarakat Venezuela. Alhasil, perederan uang mendadak banyak namun perekonomian makro tidak jalan karena tidak ada barang yang dibeli / dikonsumsi.
4. Risiko likuiditas
Risiko yang akibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misal, tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal, mungkin pihak tersebut memiliki aset yang nilainya tinggi untuk melunasi tagihan tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai.
5. Risiko valas
Di investasi jangka panjang, risiko ini adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs di pasaran. Di Indonesia, risiko ini berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain.
Baca Juga
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Potensi Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana
Langkah Mudah dalam Melakukan Investasi Reksa Dana
Menjelang 2022, Yuk Belajar Investasi Reksa Dana
Kenali Risiko Berinvestasi di Reksa Dana
Setelah mengetahui risiko yang mungkin Anda hadapi pada saat melakukan investasi jangka panjang, ada baiknya mengetahui instrumen investasi apa saja yang bisa Anda pilih:
1. Saham
Investasi saham mulai digandrungi masyarakat. Kemudahan dalam bertransaksi serta potensi cuan besar menjadi penyebabnya. Selain keuntungan dari dividen, investor saham memiliki peluang mendapat keuntungan dengan jual beli saham dalam jangka pendek serta jangka panjang.
2. Obligasi
Investasi jangka panjang berupa obligasi adalah surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Jangka waktu investasi jangka panjang ini mulai dari satu hingga 10 tahun.
3. Reksa dana
Investasi jangka panjang juga bisa dalam bentuk reksa dana pasar saham. Reksa dana sangat cocok untuk investor pemula karena dana yang disetorkan akan dikelola oleh manajer investasi profesional. Investor hanya tinggal melakukan diversifikasi dan memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Tertarik untuk berinvestasi? Pelajari seluk beluk investasi reksa dana dengan mengakses www.sequisam.co.id. Anda juga bisa mengajukan pertanyaan mengenai investasi reksa dana via email ke care@sequisam.co.id.