Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Ingin Investasi? Coba Reksa Dana Saja

12 Januari 2024



Investasi masih diyakini sebagai salah satu cara terbaik mengelola aset guna mendapatkan potensi keuntungan pada masa depan. Ada berbagai jenis investasi yang bisa dipilih yang berpotensi mendapatkan imbal hasil. Salah satunya adalah melalui instrumen reksa dana (mutual fund)

Sekadar informasi, reksa dana sangat cocok dijalankan oleh investor pemula serta investor yang tidak memiliki cukup waktu untuk aktif mengelola investasi atau tidak cukup waktu memperhatikan perkembangan investasi. Dalam praktiknya, modal investor akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi.

Baca Juga: Ngumpulin Dana Pendidikan dari Investasi Reksa Dana?

Berikut ini beberapa hal tentang reksa dana yang patut Anda ketahui:

◢    Bisa diversifikasi
Diversifikasi dimaksudkan untuk memberikan hasil investasi yang optimal dan meminimalkan risiko. Dengan berinvestasi di reksa dana, Manajer Investasi akan membantu mengelola dana investor dengan menempatkan investasi ke berbagai aset investasi.

◢     Modal relatif rendah
Berinvestasi di reksa dana dapat dimulai  dengan modal Rp100 ribu. Namun, Anda disarankan menaruh modal lebih tinggi dari Rp100 ribu bila ingin diversifikasi aset dan meraup potensi cuan yang lebih besar.

Baca Juga
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Potensi Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana
Langkah Mudah dalam Melakukan Investasi Reksa Dana
Kenali Risiko Berinvestasi di Reksa Dana

◢     Dapat dicairkan dengan cepat
Investor dapat menarik dana investasi saat dibutuhkan. Biasanya, pencairan dana bisa dilakukan maksimal 7 hari kerja dari pengajuan dan dana langsung masuk ke rekening investor. Intinya, likuiditas bukan masalah di reksa dana.

Baca Juga: Tips Mudah Investasi Reksa Dana Bagi Pemula

◢    Reksa dana mengandung risiko
Berinvestasi di reksa dana memiliki 3 risiko, yakni  Risiko Likuiditas yang dapat terjadi bila terdapat penjualan kembali secara serentak oleh para pemodal (redemption rush) hingga membuat Manajer Investasi kesulitan menjual portofolio dalam jumlah besar. Lalu ada Risiko Investasi yang terkait dengan naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) di efek saham.  Bila efek saham  turun, NAB dari setiap unit penyertaan reksa dana akan ikut turun. Investor reksa dana perlu mengetahui bahwa NAB Unit Penyertaan pada saat-saat tertentu bisa lebih rendah dari NAB pada waktu membeli. Ada juga Risiko Pembubaran dan Likuidasi, yakni dibubarkannya Reksa dana dapat apabila nilai dana kelolaan tidak mencapai batas minimal Rp25 miliar selama 90 hari bursa berturut-turut.

◢    Siap berinvestasi? Ketahui tujuan dan profil Anda
Saat akan memulai berinvestasi di reksa dana, Anda akan memilih jenis reksa dana saham, campuran, pendapatan tetap, atau pasar uang. Untuk itu, tentukan dulu tujuan berinvestasi agar mudah menentukan jangka waktunya. Kemudian kenali profil risiko Anda apakah tergolong konservatif atau agresif. Profil risiko ini nantinya akan membantu Anda menyesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi. Tahap selanjutnya,  pilihlah reksa dana sesuai dengan tujuan, jangka waktu dan profil risiko.

Butuh bantuan ?