Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Ingin Investasi Jangka Panjang? Cermati 5 Risiko Ini

30 Juni 2022


Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mewujudkan impian hari tua yang menyenangkan. Salah satu solusi yang kerap dianjurkan oleh perencana keuangan adalah melakukan investasi sejak muda. Sebab dengan berinvestasi, masyarakat punya peluang hidup nyaman dengan memanfaatkan peningkatan nilai ekonomi pada masa depan. 

Ada dua jenis investasi yang bisa Anda pilih. Namun bila menginginkan cuan untuk hari tua, sebaiknya mengambil investasi jangka panjang. Dengan catatan, Anda sudah siap dengan risiko-risiko yang bisa muncul bila melakukan investasi tersebut.

Baca Juga
5 Keunggulan Investasi Reksa Dana
Potensi Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana
Langkah Mudah dalam Melakukan Investasi Reksa Dana
Menjelang 2022, Yuk Belajar Investasi Reksa Dana
Kenali Risiko Berinvestasi di Reksa Dana
 


Apa saja risiko yang bakal ditemui bila berinvestasi jangka panjang? Berikut ini beberapa di antaranya:

1.    Risiko Pasar
Risiko pasar modal terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Beberapa hal yang memengaruhi risiko pasar di antaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan, dan resesi ekonomi.

2.    Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga.  Pada umumnya, kenaikan suku bunga berbanding terbalik dengan harga obligasi yang akan menurun. 

3.    Risiko Inflasi
Risiko Inflasi secara berlebihan. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Situasi ini dialami beberapa negara di dunia selama masa pandemi covid-19. Beberapa negara yang mengalami inflasi secara drastic dalam dua tahun terakhir di antaranya Turki, Srilanka, dan Venezuela. 

4.    Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contoh,  ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.

5.    Risiko Valas
Pada investasi jangka panjang risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Tapi hal ini mengarah kepada penurunan sehingga tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik. Di Indonesia sendiri risiko ini berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Risiko jenis ini disebut dengan exchange rate risk.
 

Butuh bantuan ?