Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Prioritaskan Dana Darurat atau Investasi Jangka Panjang?



Ada banyak alokasi pengeluaran yang harus diperhatikan, yakni alokasi dana untuk pengeluaran rutin, tabungan, dana darurat, dan investasi. Dana darurat dan investasi jangka panjang harus masuk ke dalam pos pengeluaran primer karena punya banyak manfaat untuk masa depan. Salah satunya sebagai ‘pegangan’ ketika Anda mengalami musibah atau hal-hal tidak terduga pada masa depan. 

Namun bila ‘diadu’, mana yang harus didahulukan? Dana darurat atau investasi? Sebelum memprioritaskan salah satu di antara pilihan tersebut, ada baiknya mengetahui fungsi keduanya terlebih dahulu. 
Dana darurat adalah sejumlah dana yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko dan kondisi darurat yang berpotensi terjadi pada masa depan. Misal, sakit, kecelakaan, kena PHK, hingga bisnis yang mendadak bangkrut saat pandemi covid-19. Selain menjadi biaya cadangan untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat juga dapat membantu seseorang terhindar dari hutang. Dana darurat  disimpan dalam bentuk aset yang mudah dicairkan. 

Sedangkan investasi jangka panjang dialokasikan untuk meningkatkan nilai uang yang dimiliki seseorang. Cuan investasi juga bisa digunakan untuk pemenuhan finansial pada masa mendatang. Contohnya, tujuan membeli rumah, beli mobil, modal usaha, hingga dana pendidikan anak.

Baca Juga
Investasi Reksa Dana, Rendah Risiko dan Bisa Modal Minim
Kupas Tuntas Investasi Reksa Dana untuk Investor Pemula
Rekomendasi Jenis Asuransi untuk Persiapan Dana Pensiun
Pelajaran Investasi Jangka Panjang dari Hometown Cha Cha Cha
Bonus Akhir Tahun Untuk Dana Darurat dan Investasi
Reksa Dana Agar Nasib Tidak Seperti Sang Woo di Squid Game

1. Likuiditas
Dana darurat merupakan suatu tabungan yang kita simpan secara mandiri atau melalui bank. Sehingga uang dana darurat bisa diambil atau ditarik kapan saja (likuid).

Investasi jangka panjang tidak seperti itu. Sebab, cuan investasi jangka panjang tidak terjadi setiap saat. Kadang, investasi yang sedang dijalani sedang 'lesu' sehingga kita disarankan untuk tidak menarik modal.

Baca Juga
Ingin Investasi Jangka Panjang? Cermati 5 Risiko Ini
Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Terjun ke Dunia Investasi
Coba 4 Investasi Cuan Ini untuk Menyiapkan Dana Pendidikan
Jenis Investasi yang Direkomendasikan untuk Investor Pemula
Investasi Reksa Dana untuk Keluarga Muda, Apa Pilihannya?

2. Manfaat masa depan
Dana darurat memang lebih likuid sehingga bisa digunakan dalam waktu cepat. Namun hanya mengandalkan dana darurat sangat tidak disarankan. Sebab, dana darurat bisa mendadak habis bila musibah yang menimpa Anda memerlukan kocek besar. Sebaiknya, Anda juga berinvestasi dan memiliki asuransi. Dengan berinvestasi nilai uang Anda bakal terus terkerek pada masa depan, sedangkan asuransi  bisa mencegah Anda mengalami kerugian yang lebih besar. Misal, seseorang yang mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker akan terhindar dari biaya rumah sakit hingga ratusan juta karena biaya tersebut sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dana darurat dan investasi sama pentingnya. Keduanya harus dimiliki untuk melengkapi satu sama lain. Investasi akan memudahkan Anda mencapai tujuan finansial pada masa depan. Sedangkan dana darurat bisa membantu Anda menghadapi risiko finansial dengan beban yang lebih kecil seperti mobil mogok, rumah bocor, atau kena PHK.

Butuh bantuan ?