Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Piramida Perencanan Finansial Agar Tidak Terjerat Pinjol

15 Pebruari 2022



Piramida perencanaan finansial terbagi ke dalam lima bagian. Bagian pucuk atau perencanaan finansial paling awal adalah pengelolaan arus keuangan. Lalu diikuti oleh ketersediaan dana darurat di bagian kedua, memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa di bagian ketiga, investasi di posisi keempat, serta diakhiri dengan merencanakan dana pensiun dan atau distribusi warisan di posisi kelima.

Nah, posisi ketiga (memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa) kadang terlewat. Sebagian orang terlalu fokus mengumpulkan serta meningkatkan nilai uang dengan cara menabung, investasi, dan perencanaan dana pensiun. Padahal, semua upaya untuk memperkaya diri itu bakal sia-sia bila tidak dibarengi dengan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Misalnya seperti ini, Si A sudah berkarier selama 20 tahun dan memiliki jabatan cukup tinggi di perusahaan. Gaji yang diterima Si A juga lumayan menggiurkan. Dari gaji yang diterima tiap bulan, Si A mengalokasikan Rp2 juta untuk ditabung, Rp3 juta untuk investasi, dan Rp2 juta ditempatkan di instrumen investasi dana pensiun. Dari skema perencanaan keuangan seperti itu, si A sudah memiliki tabungan sebesar Rp150 juta, cuan dari investasi sebesar Rp100 juta, dan program dana pensiunnya sudah mencapai Rp75 juta.

Baca Juga
Awali 2022 dengan Memiliki Berat Badan Ideal
Penyebab dan Cara Mengatasi Social Anxiety Disorder
Bukan untuk Pamer di Medsos, Kenali Jenis Gangguan Mental
Sudah WFO? Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar di Ruangan AC?
Di PHK saat Pandemi Covid-19? Yuk Atur Ulang Keuangan

Namun nahas, pada usia 43 tahun, Si A harus dirawat di rumah sakit. Diagnosis dari dokter menyebutkan Si A menderita penyakit kritis. Lantaran tidak memiliki asuransi kesehatan, Si A harus merogoh kocek dari tabungan dan menggunakan uang hasil dari cuan investasi untuk bayar biaya perawatan di rumah sakit. 
Dana pensiun juga harus 'ditarik' karena Si A butuh uang tunai untuk biaya pengobatan rawat jalan.
Dengan tabungan dan investasi yang kadung ludes, Si A mulai mencari cara agar memiliki uang untuk bertahan hidup. Hingga akhirnya, Si A memutuskan meminjam uang di aplikasi pinjaman online (pinjol).

Miliki Asuransi Penyakit Kritis
Dari kisah Si A kita bisa belajar bahwa tabungan, investasi, dan dana pensiun terancam ludes bila kita tidak memiliki asuransi penyakit kritis.

Sebab, banyak biaya yang akan dikeluarkan seseorang untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan penyakit kritis. Biayanya berpotensi membesar pada 5-10 tahun mendatang karena biaya medis selalu mengalami kenaikan tiap tahun.

Yuk berusaha agar terhindar dari kisah nahas yang dialami Si A. Sedari sekarang, mulai cari tahu tentang produk Asuransi Penyakit Kritis yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi di Indonesia.

Baca Juga
Manfaat Asuransi Kesehatan Terbaik
Urgensi Memiliki Asuransi Kesehatan Anak
Asuransi Kesehatan Sequis
Pahami Manfaat Asuransi Kesehatan
Hadapi Pandemi dengan Asuransi Kesehatan

Bila tertarik dengan produk Sequis, Anda bisa memilih produk Asuransi Penyakit Kritis (Critical Illness) dengan beragam pilihan manfaat dan harga premi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan. Salah satunya produk Sequis System and Organ Function Insurance (SOFI).

Produk SOFI memberikan perlindungan komprehensif atas risiko penyakit kritis termasuk untuk penyakit-penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, SOFI juga memberikan tambahan dana untuk memaksimalkan manfaat asuransi kesehatan Anda.

Manfaat lain yang bisa didapat dari SOFI di antaranya:
1. Memberikan 2 manfaat sekaligus dalam 1 produk
2. Premi kembali bila tidak ada klaim
3. Perlindungan dari beragam penyakit kritis & kegagalan fungsi organ

Silakan klik link berikut ini: SOFI untuk informasi lebih lengkap mengenai beragam manfaat dan keunggulan SOFI.  Anda juga bisa menghubungi Sequis Care di nomor telepon (62-21) 2994 2929 atau email ke care@sequislife.com

Butuh bantuan ?